HADITS NO. 177 - 180
Bab 21. Tolong-menolong Dalam Kebaikan Dan Ketaqwaan
177. Dari Abdur Rahman bin Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu anhu, katanya: “Nabiyullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Barangsiapa yang memberikan persiapan -bekal- untuk seseorang yang berperang fisabilillah, maka dianggaplah ia sebagai orang yang benar-benar ikut berperang -yakni sama pahalanya dengan orang yang ikut berperang itu-. Dan barangsiapa yang meninggalkan kepada keluarga orang yang berperang -fisabilillah- berupa suatu kebaikan -apa-apa yang dibutuhkan untuk kehidupan keluarganya itu-, maka dianggap pulalah ia sebagai orang yang benar-benar ikut berperang.” (Muttafaq ‘alaih)
وعن أَبِي سعيدٍ الخُدْرِيِّ رضي اللَّه عنهُ أَنَّ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، بَعَثَ بَعْثاً إِلى بَني لِحيانَ مِنْ هُذَيْلٍ فقالَ : « لِيَنْبعِثْ مِنْ كُلِّ رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا وَالأَجْرُ بَيْنَهُمَا » رواه مسلم.
178. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam mengirimkan suatu pasukan sebagai utusan untuk memerangi Bani Lihyan dari suku Hudzail, lalu beliau bersabda: “Hendaklah dari setiap dua orang berangkat salah seorang saja dari keduanya itu -maksudnya setiap golongan supaya mengirim jumlah separuhnya-, sedang separuhnya yang tidak ikut berangkat adalah yang menjamin kehidupan keluarga dari orang yang ikut berangkat berperang itu, dan pahalanya adalah antara keduanya -artinya pahalanya sama antara yang berangkat dengan yang menjamin keluarga yang berangkat tadi-.” (Riwayat Muslim)
وعن ابنِ عباسٍ رضي اللَّه عنهما أَنَّ رسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم لَقِيَ ركْباً بالرَّوْحَاءِ فقال: «مَنِ الْقوْمُ ؟ » قالُوا : المُسْلِمُونَ ، فَقَالُوا : مَنْ أَنْتَ ؟ قال : «رسولُ اللَّه» فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا فَقَالَتْ : أَلَهَذَا حَجٌّ ؟ قال : « نَعمْ وَلَكِ أَجْرٌ » رواه مسلم .
179. Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bertemu dengan sekelompok orang yang berkendaraan di Rawha’ -sebuah tempat di dekat Madinah-, lalu beliau bertanya “Siapakah kaum ini?” Mereka menjawab: “Kita kaum Muslimin.” Kemudian mereka bertanya: “Siapakah Tuan?” Beliau menjawab: “Saya Rasulullah.” Kemudian ada seorang wanita yang mengangkat seorang anak kecil di hadapan beliau lalu bertanya: “Adakah anak ini perlu beribadah haji?” Beliau menjawab: “Ya dan untukmu -wanita itu- juga ada pahalanya.” (Riwayat Muslim)
وَعَنْ أَبِي موسى الأَشْعَرِيِّ رضيَ اللَّهُ عنه ، عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَنَّهُ قال: « الخَازِنُ المُسْلِمُ الأَمِينُ الذي يُنَفِّذُ ما أُمِرَ بِهِ ، فَيُعْطِيهِ كَامِلاً مَوفَّراً ، طَيِّبَةً بِهِ نَفْسُهُ فَيَدْفَعُهُ إِلى الذي أُمِرَ لَهُ بِهِ أَحَدُ المُتَصَدِّقَيْنِ » متفقٌ عليه .
180. Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam bahwasanya beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Juru simpan yang Muslim dan dapat dipercaya yang dapat melangsungkan apa yang diperintahkan padanya, kemudian memberikan harta yang disimpannya dengan lengkap dan cukup, juga memberikannya itu dengan hati yang baik -tidak kesal atau iri hati pada orang yang diberi-, selanjutnya menyampaikan harta itu kepada apa yang diperintah padanya, maka dicatatlah ia -juru simpan tersebut- sebagai salah seorang dari dua orang yang bersedekah -juru simpan dan pemiliknya-.” (Muttafaq ‘alaih)
وفي رواية : « الذي يُعْطِي مَا أُمِرَ بِهِ » وضَبطُوا « المُتَصدِّقَيْنِ » بفتح القاف مع كسر النون على التَّثْنِيَةِ ، وعَكْسُهُ عَلَى الجمْعِ وكلاهُمَا صَحِيحٌ .
Catatan Kaki:
[13] Saling pesan memesan dengan kebenaran, yakni tetap dalam ketaatan, keimanan dan keIslaman, sedang pesan memesan dengan kesabaran, yakni sabar untuk melakukan berbakti kepada Tuhan, melaksanakan perintah-perintahNya, juga sabar meninggalkan kemaksiatan, kemungkaran serta menjauhi larangan-laranganNya.
Comments
Post a Comment