HADITS NO. 85- 86
Bab 8. Istiqomah
(Bertindak Lurus)
وَعَنْ أبي عمرو ، وقيل أبي عمْرة سُفْيانَ بنِ عبد اللَّه رضي اللَّه عنه قال: قُلْتُ : يا رسول اللَّهِ قُلْ لِي في الإِسلامِ قَولاً لا أَسْأَلُ عنْه أَحداً غيْركَ . قال: « قُلْ : آمَنْت باللَّهِ: ثُمَّ اسْتَقِمْ » رواه مسلم
85. Dari Abu ‘Amr, ada yang mengatakan namanya Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdullah radhiyallahu anhu, katanya: “Saya bertanya: Ya Rasulullah, katakanlah padaku dalam Islam tentang suatu ucapan yang saya tidak akan menanyakan lagi pada seorang selain Tuan.” Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Katakanlah, saya beriman kepada Allah kemudian bertindak luruslah -berpegang teguhlah- pada kebenaran.” (Riwayat Muslim).
Maksudnya bertindak lurus itu ialah: Kalau kita telah mengaku beriman pada Allah, hendaklah kita jangan segan berlaku yang benar dan jujur, misalnya benar-benar memperjuangkan cita-cita Islam. Maka jangan hanya menamakan dirinya itu seorang Islam sekedar hanya pengakuan kosong belaka, tetapi berlakulah yang benar sebagai seorang Muslim.
وعنْ أبي هُريْرة رضي اللَّه عنه : قال قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « قَارِبُوا وسدِّدُوا ، واعْلَمُوا أَنَّه لَنْ ينْجُو أحدٌ منْكُمْ بعملهِ » قَالوا : ولا أنْت يَا رسُولَ اللَّه؟ قال : « ولا أَنَا إلا أنْ يتَغَمَّدني اللَّه برَحْمةٍ منْه وَفضْلٍ » رواه مسلم .
و « الْمُقارَبةُ » : الْقَصْدُ الَّذي لا غلُوَّ فيه ولا تقْصيرَ . و « السَّدادُ » : الاسْتقَامةُ وَالإِصابةُ ، و « يتَغَمَّدني » يُلْبسُني ويَسْتُرني .
قالَ الْعُلَمَاءُ : معنَى الاستقَامَةِ : لُزومُ طَاعِة اللَّهِ تَعالى ، قالُوا : وَهِي مِنْ جوامِعِ الْكلِم، وهِيَ نظام الأمُورِ ، وباللَّه التَّوفيق .
86. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Biasakanlah kalian dalam mendekatkan diri kepada Allah dan berpegang teguhlah kepada keyakinan kalian. Ketahuilah! Bahwasanya tidak seorangpun yang dapat selamat karena amal perbuatannya.” Para sahabat bertanya: “Sekalipun Tuan sendiri juga tidak -dapat diselamatkan oleh amalnya- ya Rasulullah.” Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: “Sayapun tidak dapat, kecuali jikalau Allah menutupi diriku -memberikan karunia padaku- dengan kerahmatan dariNya serta dengan keutamaanNya.” (Riwayat Muslim).
Para ulama berkata: Makna istiqamah, yaitu tetap taat kepada Allah Ta’ala. Mereka mengatakan bahwa istiqamah itu adalah termasuk dari golongan jawami’ul kalim -yakni sedikit kata-katanya tetapi luas pengertiannya- dan istiqamah itulah yang merupakan kenizhaman segala perkara. Wa billahit taufik wal hidayah.
Comments
Post a Comment